INFO
  •  PENGUMUMAN - Hasil Seleksi Administrasi Pasca Sanggah Penerimaan CPNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua Tahun 2024 
  •  PENGUMUMAN - Seleksi Pengadaan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua Tahun 2024 

JOHANIS ULY KALE, A.Md.,S.Pd MENGHADIRI DAN MEMBUKA KEGIATAN PERTEMUAN KOORDINASI PELAKSANAAN INTEGRASI KEGIATAN INTERVENSI GIZI SPESIFIK DAN GIZI SEN

Selasa, 11 April 2023

PROKOPIM.,-Wakil Bupati Sabu Raijua (Johanis Uly Kale, A.Md.,S.Pd) yang didampingi Sekda Sabu Raijua, Kepala Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Sabu Raijua dan Kepala BAPPEDA Sabu Raijua menghadari dan membuka dengan resmi Kegiatan PERTEMUAN KOORDINASI PELAKSANAAN INTEGRASI KEGIATAN INTERVENSI GIZI SPESIFIK DAN GIZI SENSITIF PADA RUMAH TANGGA 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan), di Ruang Bidang Keluarga Berencana Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Selasa 11 April 2023.

Peserta kegiatan Koordinasi Pelaksanaan Integrasi Kegiatan Intervensi Gizi Spesifik dan Gizi Sensitif

Mengawali sambutannya Wakil Bupati Sabu Raijua mengatakan Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa sampai dengan saat inii masalah stunting masih menjadi perhatian utama Pemerintah baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Mengingat seriusnya masalah stunting ini bagi masa depan generasi penerus bangsa, maka berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah untuk mempercepat penurunan stunting baik melalui kerangka Kebijakan, Strategi, Struktur Kelembagaan, bahkan Kementerian/Lembaga di tingkat pusat hingga OPD terkait stunting didaerah, dipacu untuk terus bersinergi, berkoordinasi dan berinovasi untuk memerangi masalah stunting. 

Terdapat 5 (lima) Pilar dalam strategi nasional percepatan penurunan stunting yaitu: 

1.Komitmen dan visi kepemimpinan;

2.Kampanye Nasional dan komunikasi perubahan perilaku;

3.Konvergensi, koordinasi, dan konsolidasi program Pusat, Daerah, dan Desa; 

4.Gizi dan ketahanan pangan;

5.Pemantauan dan evaluasi. 

Strategi ini diselenggarakan di semua tingkatan Pemerintah dengan melibatkan berbagai Institusi Pemerintah yang terkait maupun pihak Non Pemerintah seperti Swasta, Masyarakat, dan Komunitas. 

Upaya-upaya yang dilakukan dalam percepatan penurunan stunting telah membuahkan hasil, dimana prevalensi stunting secara Nasional, Provinsi Nusa Tenggara Timur maupun Kabupaten Sabu Raijua dari tahun ke tahun menunjukan trend yang terus menurun. Sesuai hasil Operasi Timbang Bulan Agustus 2022 kasus stunting di Kabupaten Sabu Raijua berjumlah 1.496 Kasus (18,1%), dan hasil Operasi Timbang Bulan Februari 2023 kasus stunting menurun menjadi 1.392 Kasus (17,1%), Kalau melihat trend dalam 3 (tiga) tahun sebelumnya, pada Operasi Timbang bulan Februari biasanya kasus stunting mengalami kenaikan, namun tahun ini kita mengalami penurunan. 

Keberhasilan ini merupakan hasil dari kerjasama semua stakeholder melalui upaya-upaya inovatif seperti OPD Asuh, program inovasi Sabu Kasih (Sayang Ibu, Kibarkan Bendera Selamatkan Ibu Hamil) dan kegiatan-kegiatan pendukung lainnya yang telah kita lakukan bersama. Meskipun mengalami penurunan, capaian tersebut masih dibawah target Nasional yakni 14% tahun 2024, kita perlu meningkatkan koordinasi lintas sektor, kerja cerdas serta inovatif untuk mencapai target tersebut.

Percepatan Penurunan Stunting adalah setiap upaya yang mencakup Intervensi Spesifik dan Intervensi Sensitif yang dilaksanakan secara konvergen, holistik, integratif, dan berkualitas melalui kerjasama multisektor di Pusat, Daerah, dan Desa. Terdapat 8 (delapan) aksi konvergensi dalam penurunan stunting dan pertemuan kita hari ini merupakan pelaksanaan aksi konvergensi yang pertama yakni analisis situasi. 

Dalam pertemuan koordinasi ini kita akan melihat hasil dari intervensi gizi spesifik (kegiatan yang langsung mengatasi terjadinya stunting seperti asupan makanan, infeksi, status gizi ibu, penyakit menular, dan kesehatan lingkungan) dan sensitif  (upaya- upaya untuk mencegah dan mengurangi masalah gizi secara tidak langsung, yang pada umumnya dilakukan oleh sektor non kesehatan) dengan sasaran Rumah Tangga 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang dapat mengakses layanan 20 indikator sasaran penurunan stunting secara lengkap (konvergen) di 63 Desa/Kelurahan. Berdasarkan hasil analisa akan capaian target dari 20 indikator sasaran tersebut maka kita akan mendapatkan deskripsi tentang lokus stunting Tahun 2024. 

Wakil Bupati Sabu Raijua Johanis Uly Kale, S.Pd menyampaikan arahan pada kegiatan Koordinasi Pelaksanaan Integrasi Kegiatan Intervensi Gizi Spesifik dan Gizi Sensitif

Lanjutnya, Wakil Bupati menyampaikan Hasil pertemuan koordinasi ini akan menjadi acuan bagi kita untuk menentukan kebutuhan program/kegiatan yang masih perlu ditingkatkan kualitas pelaksanaannya, rekomendasi tindakan perbaikan layanan yang perlu diprioritaskan untuk memastikan akses rumah tangga 1.000 HPK. Rekomendasi kebutuhan penguatan koordinasi, baik koordinasi antar OPD dalam sinkronisasi program/kegiatan maupun koordinasi antara Kabupaten dan Desa dengan dukungan Kecamatan hingga desa serta rekomendasi lokasi prioritas program/kegiatan percepatan penurunan stunting.

Mengkahiri sambutannya Wakil Bupati mengucapkan selamat mengikuti kegiatan ini semoga dari materi-materi yang akan diberikan oleh Narasumber dapat menambah wawasan dan memotifasi kita untuk lebih giat lagi dalam mendukung pelaksanaan upaya-upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sabu Raijua .


Simpan sebagai :

Berita terkait :

«

Oktober 2024

»
MggSenSelRabKamJumSab
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31