Musrenbangcam Raijua Camat Beberkan Permasalahan dan 137 Usulan Serta Pagu Dana
Minggu, 7 Maret 2021
Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan atau Musrenbangcam Raijua berlangsung (6/3), di aula utama mess pemda kecamatan raijua. Acara yang dimulai pukul 10 wita, dibuka oleh Plh.Bupati Sabu Raijua Septenius M.Bule Logo,SH,M.Hum.
Musrenbangcam Kecamatan Raijua hari ini merupakan kelanjutan dari pelaksanaan pra musrenbangcam yang telah dilaksanakan pada tanggal 5 maret dan menghasilkan 137 usulan dengan pagu dana Rp.2.125.300.500.000-, Dan melalui musrenbangcam ini diharapkan mampu menghasilkan usulan-usulan yang bersifat mendesak dan segera diatasi melalui prioritas usulan. Demikian beberapa bagian dalam laporan panitia musrenbangcam.
Sementara Camat Kecamatan Raijua, Ir.Titus B.Duri dalam laporan umumnya memaparkan beberapa permasalahan dibawa kepemimpinannya yakni: Sengketa lahan atau tanah sebanyak 5 kasus diantaranya, 1 kasus berhasil didamaikan, 3 kasus dalam proses mediasi serta satu kasus berlanjut kepengadilan. Masalah kedua, dibidang administrasi kependudukan yaitu rendahnya pencatatan sipil bagi pasangan nikah karena mereka lebih kepada nikah adat saja, dan oleh kacamatan telah mengusulkan ke dinas kependudukan sipil supaya pencatatan dilakukan bertepatan dengan waktu sebagai solusinya.
Sementaran dibidang pembangunan lanjut camat, pembanguna embung sudah selesai 100%, demikian juga dengan pembangunan rumah sakit Pratama sudah selesai dikerjakan 100% dan tinggal dilengkapi dengan aliran listrik dan sarana air bersih. Dibidang komunikasi sudah ada Telkomsel dan XL dengan kendalanya jaringan Telkomsel hanya bisa beroperasi saat malam hari, dan jaringan internetnya hampir- hampir tidak ada.
Terkait pembangunan jembatan menurutnya sementara terhenti karena hambatan material dan tenaga kerja, sedangkan bidang ekonomi seperti rumput laut kami memiliki potensi lahan seluas 2.500 hektare, dan ekspansi lahan yang baru dikelola seluas 500 hektare, dengan harga jual rp.15.000-, per kg. Dan untuk garam sendiri, yang ada digudang sebanyak 2.795 ton dan sedang menunggu pembeli.
Dirinya melanjutkan lagi, dibidang pertanian komoditi unggulan di raijua ini didominasi oleh sorgum dan kacang hijau, dan untuk bidang sosial katanya, permaslahan air bersih merupakan permasalahan serius, apa lagi jualan air satu mobil tanki mencapai 500 ribu rupiah. Pemicunya adalah adanya pungutan yang berlebihan oleh pemilik tanah karena mata air menanga itu ada didalam areal tanah mereka, apalagi mereka perketat pengambilan air disitu sehingga terjadi kesukaran tersendiri lagi dibanding dengan tiga mata air lainnya dengan debit air yang terbatas. Dan menyikapi permasalahan ini oleh pemerintah kecamatanpun sudah mencarikan solusinya yakni, meminta kepada pemilik tanah supaya menghentikan praktek yang tidak sesuai aturan, juga, kami sudah melakukan pendekatan namun belum ada tanggapan. Diakhir laporannya camat menyampaikan masalah dibidang kesehatan menyangkut 46 orang yang sebelumnya dinyatakan positif covid19, kini hanya tinggal 7 orang dinyatakan kasus aktif.
Wakil Ketua II DPRD Sabu Raijua, Lapton Baki Boni,SE, mengatakan "menurut saya, sebagai angota dewan, disini terjadi kecolongan terhadap pengelolaan Pendapatan Asli Daerah atau PAD, dari sumbangan pihak ke tiga agar diperhatikan secara baik. Karena itu, ia mintakan agar pemda mengadakan timbangan mobil sehingga setiap muatan agar-agar atau rumput laut yang keluar dari sini dapat terinci dan terdata dengan bagus dan benar," ujarnya.
Menurutnya setiap angkutan rumput laut kita jangan hanya melihat maksimal kapasitas GT perahunya misalnya GT 21 ton, tetapi ternyata muatannya bisa mencapai 60 ton, dan yang rugi adalah pemda sendiri karena tidak mencapai target pendapatan sesungguhnya. Hal lain yang menjadi perhatian Baki Boni adalah Perda Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Penertiban Ternak supaya menjadi perhatian serius pemerintah kecamatan dan terutama masyarakat. Kaitan dengan masalah air bersih dia mintakan perhatian serius dari dinas terkait agar pemberian bantuan air tanki, jangan sampai air sudah kering baru diberikan bantuannya. Hal yang juga tak luput dari kritisinya adalah maslah pungutan harga air per tanki mobil yang semena-mena ditentukan oleh pemilik tanah terhadap air yang dianggap miliknya. Dia mintakan agar pemda meengambil sikap tegas sesuai aturan hukum, sejauh mana hak dan kewajiban hukum atas bumi, tanah dan air yang terkandung didalamnya. Menurutnya, pungutan per tanki mobil setiap ambil air di mata air itu, di patok sampai dengan Rp.100.000-, hal ini tidak boleh dibiarkan karena dampak ikutannya adalah harga jualan air per mobil tanki mencapai Rp.500.000-, kasihan masyarakat lainnya. Mengenai status jalan, Lapton berharap agar dalam perubahan anggaran supaya dinas terkait mengganggarkannya.
Plh.Bupati Sabu Raijua setelah mendengarkan apa yang diutarakan oleh camat, dan Wakil ketua II tersebut, dirinya akan melakukan tindakan sesuai dengan tugasnya sebatas kewenangan yang diberikan kepadanya, dan kalau ada keputusan-keputusan yang bersifat strategis adalah kewajibannya untuk berkonsultasi ke jenjang pemerintah yang lebih tinggi.
Plh Bupati juga menjelaskan bahwa, "perencanaan pembangunan dimaksudkan untuk menyeimbangkan berbagai faktor yang tersedia dalam menjalankan suatu kegiatan dengan tujuan untuk tercapainya kesejahteraan masyarakat. Pada proses inilah menurutnya, pemerintah daerah harus melakukan sinkronisasi antara kebutuhan masyarakat, prioritas pembangunan daerah, dan rencana pembangunan nasional," tukas Bule Logo, yang juga adalah Sekda Sabu Raijua.
Dan di sela-sela musrenbang itu, Plh Bupati bersama Plt.Asisten II Ir.Mansy R.Kore, juga sebagai Kadis Pertanian, Camat Raijua mengunjungi lokasi Rumah Sakit Pratama.
Simpan sebagai :
Berita terkait :